Sunday, January 2, 2011

Berburu dokumentasi Ponorogo Tempo Dulu

Sebuah kota pasti mempunyai sejarah dan moment-moment menarik, kali ini Tim Pozone mempersembahkan dokumentasi Ponorogo Tempo Dulu. Semoga bermanfaat. Diambil dari berbagai sumber.
*Catatan : Harap mencantumkam semua bentuk lisensi/hak cipta, tertulis.


Pertunjukan reog di Ponorogo pada sekitar tahun 1920-an. Penari bujangganong berdiri di sebelah kiri. Reog (atau Rajawana, "raja hutan") dimainkan oleh dua orang. Beberapa penari kuda kepang juga menyertai, lengkap dengan adegan kesurupan. Versi modern reog (rajawana) Ponorogo dimainkan oleh satu orang.
niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer).



Pembuatan Jembatan kereta api jurusan Madiun - Ponorogo - Slahung
11-08-1907
niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer).


Survei arkeologi di gua dekat Sampung, Ponorogo
Dr. W.G.N. (Wicher Gosen Nicolaas) van der Sleen (Fotograaf/photographer).


Pemandangan sungai dekat Ponorogo
Dr. W.G.N. (Wicher Gosen Nicolaas) van der Sleen (Fotograaf/photographer).


Gunung Kukusan terlihat dari Jalan Raya Ponorogo - Trenggalek
niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer).


2-4-0 B5012 en route from Ponorogo to Madiun on the Slahung branch in August 1978. The middle of these three bridges carries the main road. The far bridge carries the 75cm gauge line which ran alongside the road and the PNKA line and which served several sugar mills in the area.

Copyright James Waite
Taken 31 December 1969


2-4-0 no. B5012 leaving Ponorogo early in the morning with the branch train for Madiun. August 1978.

Copyright James Waite
Taken 31 December 1969


Not quite what it seems and this isn't really a race between the two trains! The PNKA line and the 75cm gauge sugar line crossed on the level just behind this photo. The sugar train had derailed on the crossing and Pagottan no. 8 had drawn the front part of the train forward to allow B5012 to pass with the Ponorogo to Madiun passenger train. August 1978.

Copyright James Waite
Taken 31 December 1969


Perempatan pasar legi Ponorogo tempoe doeloe
-Parade TK Aisyah Ponorogo 1960an




Jalan Hayam Wuruk tahun 1960, kini berubah menjadi Jalan Ahmad Dahlan.

Wednesday, December 8, 2010

POzone Clothing - Ponorogo T-Shirt Souvenir

Ponorogozone.com - Online Communities Ponorogo dedicate shirt Ponorogo identity.
SUPPORT POzone Clothing
as
REGIONAL SPECIAL souvenirs
PONOROGO!
100% CAH PONOROGO
Stand Pozone Clothing @Grebeg Suro 2010 Expo

Tuesday, November 30, 2010

POzone Clothing hadir di pameran Grebeg Suro 2010

*) Dalam rangka ikut memeriahkan Grebeg Suro 2010 dan Festival Reyog Nasional XVII, kami hadir di Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan, Gedung Sasana Praja lantai 1 Ponorogo, tgl. 01 - 07 desember 2010. Monggo pinarak!

Saturday, November 27, 2010

LOGO RESMI GREBEG SURO 2010


LOGO RESMI GREBEG SURO 2010

Grebeg Suro adalah perhelatan akbar masyarakat Kabupaten Ponorogo yang merupakan agenda tetap Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan sudah menjadi agenda wisata budaya Propinsi Jawa Timur dan Nasional.

Grebeg Suro Tahun 2010 mempunyai makna yang penting karena merupakan kegiatan awal dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur 2011.

Friday, October 1, 2010

Server POzone DOWN

Jam 4 Pagi hari ini, server terkena exploit yang mengakibatkan lumpuhnya server. Saat ini kami telah melakukan request untuk shutdown server agar tidak menjadi lebih parah.

Secepat mungkin kami akan lakukan pembenahan dan melakukan investigasi terhadap exploitasi tersebut.

Terima kasih dan Mohon maaf atas ketidaknyamanannya ini

Regards,

Administrator.

Tuesday, August 24, 2010

The Most Popular Ship dan Juara I Catur Dalam rangkaian Sail Amsterdam


Lagu Indonesia Raya Sambut KRI Dewaruci di Amsterdam

penarmatim,  Tanggal : 23 /08 /2010


Surabaya, 23 Agustus 2010 Tanggal 19 Agustus 2010 pukul 10.30 Ws, KRI Dewaruci memasuki formasi sebagai urutan keenam dalam rangkaian Sail Parade dari IJmuiden ke Amsterdam. Keramaian di perairan alur masuk Amsterdam sudah dimulai sejak pagi. Ratusan bahkan ribuan kapal boat memenuhi alur dengan ragam asesoris. 
KRI Dewaruci sempat memacetkan lalu lintas dengan senjata andalan Genderang Suling-nya. Berkali-kali Komandan kapal KRI Dewaruci, Letkol Laut (P) Suharto berdecak kagum dan berujar, beginilah seharusnya Indonesia sebagai bangsa maritim. Kekaguman terhadap penataan laut terlihat sejak memasuki dok dan bibir pantai yang sudah dibangun permanen, sehingga kecil kemungkinan terjadi abrasi dan perairan pun menjadi terjaga untuk tetap menjadi media lalu lintas pergerakan manusia.